Yuk, Mengenal Tiga Jenis Prosa Fiksi: Dongeng, Cerpen dan Novel

Selasa, 18 Maret 2025 17:45 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Kumpulan Puisi Shiny Ane El\x27Poesye
Iklan

Daya tarik sebuah dongeng terletak pada beberapa hal yakni: tokohnya lucu dan menghibur, jalan ceritanya menegangkan, dll

Karya sastra ada banyak jenisnya baik lisan maupun tulisan. Sastra tulis rekaan atau fiksi dibagi menjadi tiga yakni puisi, prosa dan drama. Karya prosa rekaan atau fiksi dibagi menjadi tiga yakni dongeng, cerpen dan novel. 

Prosa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti karya sastra yang disusun dalam.bentuk cerita atau narasi. Dalam prosa terdapat dialog atau percakapan antartokoh dan monolog. Keduanya digunakan untuk membuat cerita menjadi lancar dan menarik untuk dinikmati. Untuk bisa menikmati sastra prosa yuk kita cek dan kenali tiga jenis prosa fiksi berikut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Dongeng

Prosa fiksi pertama yakni dongeng. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dongwng memiliki makna (1) cerita yang tidak benar-benar terjadi terutama tentang kejadian zaman dahulu yang aneh-aneh, (2) perkataan atau berita yang bukan-bukan atau tidak benar. 

Dongeng adalah sebuah cerita yang biasanya dibumbui dengan hal-hal yang tidak masuk akal atau tidak mungkin terjadi kecuali dalam.khayalan atau angan-angan belaka. Misalnya orang yang bisa berganti rupa, binatang yang bisa berbicara dan manusia yang bisa menghilang. Contoh dongeng yakni Malin Kundang atau mungkin juga cerita fabel atau cerita binatang seolah binatang bisa bertindak dan berbicara seperti manusia.

Sebagai cerita fiksi, dongeng ditulis dengan sangat menarik. Daya tarik sebuah dongeng terletak pada beberapa hal yakni (1) tokohnya lucu dan menghibur, (2) jalan ceritanya yang menegangkan, (3) temanya baru dan (4) tempat dan waktu kejadian yang berkesan.

Dongeng tidak hanya digunakan sebagai hiburan semata. Dongeng juga digunakan untuk pendidikan dan menanamkan nilai moral kepada pembacanya. Hal ini dikarenakan dongeng memgandung pesan-pesan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh dongeng yakni Malin Kundang, Gajah dan Semut, Biri-biri dan Buaya, Kancil dan Petani, Harimau dan Tikus Kecil.

Setiap dongeng memiliki tema dan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca dan pemikmat dongeng. Tema adalah pokok pikiran atau dasar cerita yang dipakai sebagai dasar pengarang untuk menciptakan dongeng saat menggambarkan kisah ceritanya. Walaupun sifatnya khayalan, peristiwa atau kelakuan tokohnya bisa saja terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

2. Cerpen atau Cerita Pendek

Cerpen merupakan kependekan dari cerita pendek. Ukuran panjang pendeknya cerpen itu relatif. Namun, pada umumnya cerpen merupakan cerita yang habis dibaca dalam waktu sepuluh menit atau setengah jam. Jumlah katanya antara 500 sampai 5000 kata. Karena pendeknya, cerpen dianggap cerita yang habis dibaca sekali duduk. Bahkan kin ada juga flashfiction, atau juga fiksimini. Ceritanya singkat dan padat.

Tema cerpen umumnya sederhana saja. Jumlah tokoh terbatas.jalan cerita sederhana dengan latar cerita pada lingkup yang terbatas.
Berdasarkan buku E. Kosasih berjudul Apresiasi Sastra Indonesia, cerpen memiliki ciri-ciri berikut, (1) alur cerita lebih sederhana, (2) tokoh yang dimunculkan hanya beberapa orang, (3) latar yang dilukiskan hanya sesaat dan dalam lingkungan yang relatif terbatas, dan (4) tema dan nilai-nilai kehidupan yang disampaikan relatif sederhana.

Beberapa contoh cerpen yakni serial Lupus, Hutan Merah karya Fauzia A, Robohnya Surau Kami karya AA Navis, Ketika Laut Marah karya Widya Suwarna, Koin Hitam karya Agus Noor, Tukang Ramal karya Agus Noor dan lain-lain.

3. Novel

Novel berasal dari bahasa Italia yakni novella, yang berarti aebuah barang baru yang kecil. Novel mengalami perubahan makna menjadi sebuah karya sastra berbentuk prosa. Novel adalah karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh problematika kehidupan seseorang atau beberapa tokoh. Cerita novel bermula dari kemunculan persoalan yang dialami tokoh hingga tahap penyelesaian.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, novel memiliki makna karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekitarnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Sementara novela memiliki arti kisahan prosa rekaan yang lebih panjang dan lebih konpleks daripada cerita pendek tetapi tidak sepanjang novel, jangkauannya biasanya hanya terbatas pada satu peristiwa, satu keadaan dan satu titik tikaian. Nama lain novela ialah novelet yakni novel pendek.

Walau ada perbedaan antara novel dengan novella atau novellet,  keduanya lebih komplek dibandingkan dengan cerpen.

Untuk membedakan dengan cerpen, berikut penulis sampaikan ciri-ciri novel yakni (1) alur lebih rumit dan lebih panjang yabg ditandai oleh perubahan nasib pada diri sang tokoh, (2) tokohnya lebih banyak dalam berbagai karakter, (3) latar meliputi wilayah geografi yang luas dan dalam waktu yang lebih lama dan (4) tema lebih kompleks, ditandai

Beberapa contoh novel terkenal yakni Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, Saman dan Larung karya Ayu Utami, Gita Cinta dari SMA karya Eddy d Iskandar, Supernova karya Dewi Dee Lestari, Tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, Trilogi Ronggeng dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, beberapa karya Tere Liye dan masih banyak lagi. Novel-novel tersebut layak dibaca dan mengandung makna yang mendalam.

Demikian tiga jenis prosa fiksi yang layak diketahui pembaca. Semoga tulisan ini bermanfaat dan salam literasi.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Rusdi Ngarpan

Penulis Indonesiana/ Alumnus UNNES Semarang, berkarya di SMP

0 Pengikut

img-content

Sengkuni Menggugat Penguasa

Kamis, 10 Juli 2025 12:50 WIB
img-content

Duryudana Lahir Kembali

Rabu, 9 Juli 2025 14:19 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler